Dalam kesendirian, sesungguhnya dirimu memiliki dua sisi kepribadian. Layaknya mata uang yang punya dua sisi. Ada sisi kanan dan kiri, atas atau bawah, atau apalah biasanya orang menamainya, itu tidaklah penting. Yang terpenting adalah, kenali diri dalam kesendirian atas segala potensi yang terpendam.
Seringkali, kita lebih senang mengikuti arah ’kiri’ nafsu kita lalu mengabaikan bisikan nurani. Ia takkan berbohong dengan kejernihan suaranya. Dengarlah suara hati, lalu akui setiap noda yang mengotorinya disebabkan tangan-tangan kita pada waktu yang lalu. Kemudian jujurlah dengan penuh kesatria.
Ya jujurlah. Adalah sebuah langkah terobosan terbaik dalam memperbaiki semuanya. Sebab, tak ada kata terlambat untuk sebuah perubahan dan perbaikan. Terlebih ketika waktu pilihanNya di sepertiga yang akhir memanggil. Saat sujud menjadi sebuah kerinduan kembalinya hati kita pada pangkuanNya. Saat air mata begitu renyah terasa menetes. Dan jujurlah dengan kesendirian. Karena kesendirian seringkali membisikkan suara hati yang tak pernah mengingkari kebenaran hakiki.
posting yang bagus.....saya suka
BalasHapusposting yang bagus.....saya suka
BalasHapusYupz makasih...sobat suka dengan posting ini.... begitulah kenyataan kalau "DaLam KeSendiRian...."
BalasHapusWoke! Sampai ketemu pada postingan se nada...
Suka tulisannya. ^^
BalasHapusKeren.^^
^_^
BalasHapusSaya suka kata2mu ttng kejujuran sob. trima kasih. :)
BalasHapusDalam kesendirian kita harus merenung tentang diri kita .. banyak hal-hal yang harus diperbaiki dan diperbarui.
BalasHapusNice posts ..... great..